Competitions
Turunnya Skotlandia ke Liga B Nations League mungkin bukan bencana besar, tetapi cara mereka terdegradasi benar-benar mengkhawatirkan bagi siapa pun yang peduli dengan tim ini, Steve Clarke pasti ingin menghindari kejadian seperti ini lagi.
Yunani tampil lebih kuat, lebih cerdas, dan lebih dominan di Hampden Park, laga ini praktis sudah berakhir sebelum banyak penonton kembali ke kursinya usai jeda babak pertama. Yunani tidak menambah gol ketiga mereka, dan memang tidak perlu.
Setelah Skotlandia gagal di Euro 2024, kritik terhadap Clarke sempat mereda karena performa tim membaik. Namun, Yunani kembali membuat Clarke dan timnya terpuruk. Ivan Jovanovic dan para pemain Yunani kini pasti percaya diri menghadapi Skotlandia lagi di kualifikasi Piala Dunia.
Tak ada satu pun lini Skotlandia yang tampil baik di laga ini. Pertahanan rapuh, lini tengah boros peluang, dan lini serang nyaris tak memberikan ancaman. Clarke sering menekankan pengalaman internasional dalam skuadnya, tetapi ini justru menunjukkan bahwa timnya mungkin sudah mencapai batas maksimalnya.
Clarke bisa saja beralasan bahwa tak ada generasi baru yang siap menggantikan, tetapi laga uji coba melawan Islandia dan Liechtenstein pada Juni nanti tiba-tiba menjadi sangat penting jelang kualifikasi Piala Dunia.
"Kami tidak bermain seperti biasanya," kata Clarke. "Kami kurang energi. Di leg pertama di Yunani, kami bertahan sebagai tim dari depan ke belakang. Kali ini kami gagal melakukannya dan langsung dihukum. Ini adalah hambatan dalam perjalanan kami. Yang penting adalah bagaimana kami merespons."
Clarke juga menyebut kelelahan setelah laga pertama sebagai salah satu alasan performa buruk timnya. "Saya akan mengevaluasi diri saya sendiri. Mungkin saya kurang melakukan rotasi. Mungkin saya seharusnya mengganti lebih banyak pemain untuk menyegarkan tim. Sekarang, kami harus menganalisis semuanya, melupakan turnamen ini, dan mencoba tampil lebih baik di Liga B nanti."
John McGinn lebih blak-blakan, menyebut kekalahan ini sebagai sesuatu yang "memalukan."
Laga ini sebenarnya diawali dengan atmosfer penuh semangat, Penghormatan diberikan kepada mendiang Denis Law, dengan keluarga legenda Skotlandia itu hadir di sisi lapangan bersama Sir Alex Ferguson. Namun, setelahnya, Skotlandia tampil mengerikan.
Istilah "wonderkid" sering digunakan secara berlebihan, tetapi untuk Konstantinos Karetsas, julukan itu sangat tepat. Pemain 17 tahun ini tampil luar biasa dan Genk sebaiknya menikmati jasanya sebelum klub-klub besar merekrutnya. Dalam aksi pertamanya, Karetsas mengirim umpan ke Georgios Vagiannidis di sisi kanan.
Umpan silang Vagiannidis dengan mudah diselesaikan oleh Giannis Konstantelias yang berdiri bebas di kotak penalti Skotlandia. Skor pun imbang secara agregat. Tiga menit sebelum jeda, Yunani unggul agregat. Karetsas menunjukkan kualitasnya dengan tembakan melengkung indah setelah mendapatkan umpan dari Konstantelias. Andy Robertson, yang tampil buruk sepanjang laga, malah tertarik ke tengah dan membiarkan Karetsas berdiri bebas.
Clarke tak melakukan pergantian pemain di jeda, dan itu berbuah bencana. Hanya 15 detik setelah babak kedua dimulai, Konstantelias mencuri bola dari umpan lemah Ryan Christie dan mengirimkan umpan matang ke Christos Tzolis. Tzolis lolos dari jebakan offside dan dengan tenang menyelesaikan peluang. Skotlandia kembali kebobolan dengan cara yang sangat sederhana.
John Souttar masih sempat melakukan penyelamatan di garis gawang untuk mencegah gol keempat Yunani. Billy Gilmour tampak frustrasi saat ditarik keluar, sebuah perasaan yang juga dirasakan oleh para pendukung Skotlandia. Stadion mulai kosong jauh sebelum peluit akhir berbunyi, hanya menyisakan mereka yang ingin mengekspresikan kekecewaan.
"Saya yakin kami bisa tampil baik," ujar Jovanovic. Namun, kemenangan telak ini bahkan mungkin melampaui ekspektasi sang pelatih. Clarke kini harus mencari solusi cepat, karena jika performa seperti ini terus berlanjut, masa jabatannya bisa berakhir dengan cara yang menyedihkan.
Jangan lewatkan berita terbaru seputar Skotlandia dan sepak bola dunia hanya di ShotsGoal!