Daftar Klub dengan Degradasi Terbanyak di Premier League!
Premier League baru saja memastikan dua klub akan degradasi di akhir musim, yaitu Leicester City dan Southampton. Sementara Ipswich Town juga hampir dipastikan menyusul kedua klub ini.
Tetapi, ini menimbulkan pertanyaan, klub mana yang paling banyak degradasi? Ini lah tiga klub dengan jumlah degradasi terbanyak di Premier League.
Tiga Klub dengan Rekor Degradasi Terbanyak Sepanjang Sejarah
Leicester City memegang rekor sebagai klub dengan jumlah degradasi terbanyak sepanjang sejarah divisi teratas sepak bola Inggris, dengan catatan turun kasta sebanyak 13 kali. Fakta ini menarik mengingat Leicester juga pernah mengalami puncak kejayaan dengan menjadi juara Premier League pada musim 2015/2016. Catatan degradasi yang tinggi ini menunjukkan fluktuasi performa klub dalam menghadapi tantangan ketat di berbagai level kompetisi Inggris.
Di posisi kedua terdapat Birmingham City yang telah mengalami degradasi sebanyak 12 kali. Klub ini terakhir kali bermain di Premier League pada musim 2010-2011 dan sempat turun ke Divisi League One pada musim 2023/2024, namun berhasil kembali promosi ke Championship pada musim 2024/2025. Catatan degradasi Birmingham City memperlihatkan perjalanan klub yang penuh pasang surut dalam menjaga eksistensinya di level tertinggi maupun level menengah kompetisi Inggris.
West Bromwich Albion menempati posisi ketiga dengan total 11 kali mengalami degradasi. Meski pernah menunjukkan periode stabilitas di Premier League antara tahun 2010 hingga 2017, West Brom dikenal sebagai klub yang sering mengalami naik turun kasta sehingga termasuk dalam kategori klub yo-yo. Perjalanan klub ini mencerminkan dinamika dan kesulitan yang dihadapi klub dalam mempertahankan posisi di liga papan atas sepak bola Inggris.
Faktor-Faktor Penyebab Klub Sering Terdegradasi
Fenomena degradasi yang dialami klub-klub ini disebabkan oleh beberapa faktor utama. Pertama, perbedaan kualitas dan sumber daya antara klub Premier League dan Championship sangat signifikan, sehingga klub yang baru promosi sering kesulitan menyesuaikan diri dengan level persaingan yang jauh lebih tinggi.
Kedua, manajemen klub, termasuk kebijakan transfer dan pengelolaan pemain, menjadi faktor penting dalam menentukan kekuatan tim di liga. Ketika klub gagal berinvestasi secara tepat atau kehilangan pemain kunci, performa mereka di Premier League langsung terancam.
Ketiga, faktor finansial juga kerap menjadi penghambat. Pemasukan dari hak siar televisi dan sponsorship di Premier League jauh lebih besar dibanding Championship, sehingga degradasi menimbulkan kerugian besar yang berdampak pada kemampuan klub mempertahankan kualitas skuadnya. Bahkan klub sebesar Manchester United pun akan menghadapi risiko keuangan besar jika mengalami degradasi.
Kita melihat apakah klub yang promosi musim depan ke Premier League akan mengikuti jejak mereka sebagai klub yo-yo. Jangan lewatkan berita dan update terbaru seputar sepak bola di ShotsGoal!