Competitions
Sergio Ramos baru saja menerima kartu merah ke-30 dalam kariernya usai mendapat kartu merah pada laga Liga Meksiko bersama Monterrey hari Minggu, 16 Maret 2025. Mari kita melihat perjalanan kartu merah Ramos dalam kariernya tersebut.
Sergio Ramos memulai koleksi kartu merahnya tidak lama setelah bergabung dengan Real Madrid. Kartu merah pertamanya diterima pada September 2005, hanya sebulan setelah bergabung dengan Los Blancos. Selama berkarier di Real Madrid, Ramos sukses mengumpulkan 26 kartu merah, serta mencetak rekor sebagai pemain dengan kartu merah terbanyak sepanjang sejarah La Liga dengan 20 karu merah.
Di Real Madrid, Ramos terkenal dengan tekel keras dan emosi yang sering meledak-ledak. Kartu merahnya sering muncul dalam pertandingan-pertandingan besar, seperti melawan Atletico Madrid dan dalam Derby Madrid. Meski sering bikin tim kekurangan pemain, kemampuannya sebagai bek tangguh dan jago mencetak gol membuatnya tetap jadi pemain kunci Real Madrid selama belasan tahun.
Setelah meninggalkan Real Madrid, Ramos belum bisa lepas dari habit buruknya ini. Di PSG, dia menerima dua kartu merah meski cuma main sebentar. Kartu merah pertamanya di PSG terjadi pada Desember 2021 dalam laga melawan Lorient, dan yang kedua saat melawan Reims pada Oktober 2022 dimana dia menerima dua kartu kuning hanya dalam waktu 30 detik!
Kebiasaan buruk ini tetap dibawanya ke Sevilla dan Monterrey. Di Sevilla, klub masa kecilnya, Ramos terkena kartu merah saat melawan Real Sociedad, menambah rekor kartu merah yang diterimanya di La Liga menjadi 21. Bahkan setelah pindah ke Meksiko, dia tetap dapat kartu merah dalam pertandingan kelimanya bersama Monterrey melawan Pumas UNAM dengan menendang pemain lawan di tengah keributan.
El Clasico selalu jadi panggung favorit Ramos untuk diusir wasit. Dirinya menerima kartu merah sebanyak lima kali saat melawan Barcelona. Kartu merah paling menghebohkan terjadi pada November 2010 saat Real Madrid dipermalukan 5-0, dimana Ramos menendang David Villa, lalu melanggar Lionel Messi, sebelum akhirnya ribut dengan Carles Puyol dan Xavi saat berjalan ke ruang ganti.
Ramos juga punya kartu merah kontroversial, seperti saat melawan Ajax di Liga Champions 2010-2011. Dia sengaja mencari kartu kuning kedua di akhir pertandingan Babak Grup tersebut agar bisa bersih dari akumulasi di Babak Gugur. Triknya ketahuan oleh UEFA dan akhirnya dia malah kena hukuman tambahan. Kartu merah lainnya yang bikin heboh adalah saat lawan Manchester City di musim 2019-2020, yang menyamakan rekornya dengan Zlatan Ibrahimovic sebagai pemain dengan kartu merah terbanyak di Liga Champions.
Ramos terkenal dengan gaya bermain yang agresif dan tak kenal takut. Dia sering melakukan tekel keras, menyikut, dan tidak ragu adu fisik demi menghentikan serangan lawan. Banyak kartunya didapat karena tekel dari belakang, menghalangi pemain yang lolos sendirian, atau melakukan handball yang tidak perlu.
Yang menarik, Ramos juga sering mendapatkan kartu gara-gara mulutnya yang tidak bisa dijaga. Beberapa kartu merahnya diterima karena protes berlebihan kepada wasit atau mengeluarkan kata-kata kasar. Contohnya saat lawan Celta Vigo pada 2013, dia menyebut wasit "tidak tahu malu" dan mendapat skorsing lima pertandingan. Meski sudah berusia 38 tahun, nafsu bertarungnya masih sama seperti 20 tahun lalu.
Apakah Sergio Ramos akan menambah pundi-pundi kartu merahnya di masa depan? Ikuti beritanya, serta berita sepak bola lainnya secara lengkap dan terbaru hanya di ShotsGoal.